Sabtu, 05 Februari 2011

OKSIGENASI

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang ditujukan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, aktifitas berbagai organ atau sel, mempertahankan hidup.
Pemberian oksigen bertujuan memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia.
                                                                     
Saluran pernafasan
·         Hidung / mulut
·         Faring
·         Laring
·         Trachea
·         Bronkus
·         Bronkhiolus
·         Alveolus

Proses Oksigenasi
·         Ventilasi
Proses ini merupakan proses pertukaran gas antara paru-paru dan udara luar yang terjadi melalui inspirasi (menghirup udara luar) dan ekspirasi (menghembuskan udara keluar)
·         Difusi
Difusi gas merupakan pertukaran O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2 dari kapiler ke alveoli.
·         Trasportasi
Transportasi gas merupakan proses pendistribusian O2 dibawa dari paru keseluruh tubuh dan CO2 dari seluruh tubuh dibawa ke paru.

Frekuensi pernafasan normal
·         Dewasa           : 12 – 20 x/menit
·         Anak               : 20 – 40 x/menit
·         Bayi                 : > 40 x/menit

Gangguan / masalah kebutuhan oksigenasi
1.      Hipoksia
Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat peningkatan penggunaan oksigen ditingkat sel, sehingga dapat memunculkan tanda seperti kulit kebiruan (sianosis).

2.      Perubahan pola nafas
a.       Takipnea merupakan pernafasan dengan frekuensi lebih dari 24 x/menit.
b.      Bradipnea  merupakan pola pernafasan yang lambat abnormal, kurang dari 10 x/menit.
c.       Hiperventilasi merupakan proses kompensasi tubuh akibat peningkatan jumlah O2 dalam paru-paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam, ditandai dengan peningkatan  denyut nadi, nafas pendek, nyeri dada, dll
d.      Kussmaul merupakan pola pernafasan cepat dan dangkal yang dapat ditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolik.
e.       Hipoventilasi merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan CO2 agar pernafasan lebih lambat dan dalam, ditandai dengan nyeri kepala, penurunan kesadaran, otot-otot pernafasan lumpuh, dll.
f.       Dispnea merupakan sesak nafas atau rasa barat saat bernafasditunjukan dengan retraksi dada.
g.      Ortopnea merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yang mengalami kongestif paru-paru.
h.      Cheyne stokes merupakan siklus pernafasan yang amplitudonya mula-mula naik kemudian menurun dan berhenti, lalu pernafasan dimulai lagi dari siklus baru.
i.        Pernafasan paradoksal merupakan pernafasan dimana dinding paru-paru bergerak berlawan arah dari keadaan normal.
j.        Biot merupakan pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes, akan tetapi amplitudonya tidak teratur.
k.      Sridor merupakan pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernafasan.


Macam-macam alat pemberian O2
1.      Nasal kanul
2.      Simple face mask
3.      Partial rebreather mask
4.      Nonrebreather mask

PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN
·      Persiapan alat :
1.      Tabung oksigan
2.      Flowmeter oksigen
3.      Humidifier
4.      Nasal kanul
5.      Plester 2 buah
6.      2 buah waskom / kom berisikan Nacl 0,9 %
7.      Catton bad / lidi waten dan sarung tangan dalam bak instrumen
8.      Tanda peringatan (dilarang meroko, menyalakan api karena oksigen sedang digunakan)
9.      Aqua bidest
10.  Senter  pen light
11.  Jam dengan hitungan detik
12.  Alat tulis untuk mencatat

·      Pelaksanaan tindakan :
1.      Persiapan : sambungkan flowmeter dengan oksigen, isi himudifier dengan aqua bidest sampai batas yang telah ditentukan kemudian sambungkan ke flowmeter
2.      Berikan salam
3.      Jelaskan tujuan dari tindakan
4.      Kontrak waktu untuk melakukan tindakan
5.      Dekatkan alat-alat yang disiapkan
6.      Petugas mencuci tangan
7.      Kaji pernafasan pasien (hitung RR 1 menit penuh)
8.      Gunakan sarung tangan
9.      Kaji kondisi mulut dan hidung pasien dengan menggunakan senter (bila kotor mintakan pasien untuk membersihkan, bila pasien tidak sadar bersihkan lubang hidung dengan lidi waten yang telah dilembabkan dengan cairan Nacl 0,9%)
10.  Sambungkan kanul dengan alat pelembap/humidier
11.  Kemudian putar flowmeter sesuai dengan program terapi (missal : untuk kanul/kateter 24-44 % / 1-6 liter/menit, sedangkan unutk masker 40% = 5 liter/menit)
12.  Masukkan ujung kanul ke dalam waskom yang berisi air untuk memastikan apakah oksigen telah mengalir dengan baik (tanda oksigen mengalir dengan baik adalah terdapatnya gelembung-gelembung udara dalam air)
13.  Pasangkan nasal kanul pada hidung klien dengan hati-hati dan tidak menimbulkan rasa sakit serta posisi kanul dengan tepat
14.  Beri fiksasi/plester pada kanul dan untuk direkatkan pada samping hidung/pipi klien
15.  Rapihkan klien
16.  Gantung tanda peringatan pada botol tabung
17.  Jelaskan bahwa tindakan sudah selesai
18.  Mencuci tangan
19.  Catat semua kegiatan yang telah dilakukan, serta respon klien

Gambar alat pemberian oksigen :
Nasal kanul



Indikasi :
-          Flow rate: 1-6 L/menit
-          Konsentrasi  O2 : 20-45%
Keuntungan :
-          Pasien dapat makan dan bicara tanpa melepas canula
-           Nyaman untuk semua usia
Kerugian :
-          Mudah terlepas / salah posisi
-          Harus punya lubang hidung yang paten
-          Flow rate > 6L/menit tidak dapat diberikan, karena dapat menimbulkan rasa tidak nyaman



Simple face mask





                                     






Indikasi :
-          Flow rate: 5-8 L/menit
-          Konsentrasi  O2 : 40-60%
Keuntungan :
-          Efektif untuk pernafasan via mulut atau yang mengalami sumbatan hidung
Kerugian :
-          Penggunaan flow rate sedikitnya 5L/menit mencegah rebreatheing CO2



Partial rebreather mask












Indikasi :
-          Flow rate: 8-12 L/menit
-          Konsentrasi  O2 : 50-80%
Keuntungan :
-          Mengirimkan O2 dalam konsentrasi tinggi
Kerugian :
-          Kantong harus tidak melintir / melipat, dan hindari obstruksi oksigen

  
Nonrebreather mask


                                        








Indikasi :
-          Flow rate: 10-15 L/menit
-          Konsentrasi  O2 : 60-80%
Keuntungan :
-          Mengirimkan konsentrasi oksigen yang paling  tinggi
Kerugian :
-          Mati lemas jika aliran oksigen terobstruksi dan masker rapat menempel, kecuali jika masker dilengkapi dengan suatu  mekanisme katup spring  (spring valve) yang dapat  membuka manakala pasien inspirasi.

Tabung oksigen


















Flow meter




Humidifier 






3 komentar:

  1. Postingkan sumbernya dong mbaaak,, Please.
    Tuntutan dosen supaya bisa dipertanggung jawabkan,
    Dosen udah suka sekali dengan makalah mbak ini, cuma butuh pertanggungjawaban sumber, Jadi tampilkan dalam DAFTAR PUSTAKAnya,, Trimakasih :)

    BalasHapus
  2. terima kasih mbak pengetahuannya :)

    BalasHapus
  3. Kalo menghitung dosis pemberian oksigen gmn caranya?mohon penjabaran dan contohnya

    BalasHapus